Header :

Jumat, 23 April 2010

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF/MPI SEBAGAI BAGIAN DARI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI/TIK

1.1 Multimedia Interaktif
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns)
yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti
sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium
dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat
untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone,
2005/2006: 1).
Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli (dalam Rachmat dan
Alphone, 2005/2006: 1; Wahono, 2007: 2; dan Zeembry, 2008: slide ke-3)
diantaranya:
1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat
berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban
dan kawan-kawan, 2002)
2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda,
2001)
3. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah:
pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
4. Multimedia sebagai perpaduan antara teks teks, grafik, sound, animasi, dan
video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007: 2)
5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi,
video, dan interaksi (Zeembry, 2008: slide ke-3)
6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan
menampilkan data-data multimedia (Zeembry, 2008: slide ke-3)
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia meru-pakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang
berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi,
dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada publik. Pemanfaat-an multimedia sangatlah banyak
diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, me-dis, militer, bisnis,
desain, Arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi, dll. (Wahono, 2007: 4).
Pengertian interaktif terkait dengan komunikasi 2 arah atau lebih dari
komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi dalam multimedia
interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai
user/pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi/produk dalam format file
tertentu, biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian produk/CD/aplikasi yang
diharapkan memiliki hubungan 2 arah/timbal balik antara software/aplikasi
dengan usernya (Harto, 2008: 3). Interaktifitas dalam multimedia oleh Zeemry
(2008: slide ke-36) diberikan batasan sebagai berikut: (1) pengguna (user)
dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi; (2) aplikasi informasi
interaktif bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang
diinginkan saja tanpa harus “melahap” semuanya.
Berdasarkan 2 pengertian tersebut (multimedia dan interaktif) maka dapat
disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang
dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan
pesan dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya (user).

1.2 Multimedia Pembelajaran Interaktif
Perkembangan TIK yang di dalamnya bersamaan dengan perkembangan
teknologi multimedia, menjadikan produk-produk TIK semakin beragam. Pada
pertengahan dekade tahun 1980-an tatkala teknologi komputer multimedia mulai
diperkenalkan, maka sejak saat itu multimedia pembelajaran berbasis
komputerpun dimulai. Terdapat berbagai sebutan untuk media pembelajaran
berbasis komputer seperti CAI (Computer Assited Instruction), MPI (Multimedia
Pembelajaran Interaktif), software pembelajaran mandiri, media presentasi
berbantuan komputer, dll. Setiap penyebutan tentu saja mempu-nyai karakteristik
khusus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengembangnya (Waho-no, 2006:
6). Mulai saat itu MPI sudah menjadi bahan pembicaraan di kalangan dunia.
Peristilahan MPI di Indonesia baru muncul ke permukaan sekitar tahun
2005-an setelah diadakan lomba pembuatan media pembelajaran berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk SMA dan sederajat oleh
Dikmenum, walaupun kegiatan merancang MPI telah dilakukan tahun-tahun
sebelumnya oleh PH atau institusi tertentu. Sebenarnya pembuatan bahan ajar
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dirintis oleh Direktorat
Pembinaan SMA sejak tahun 1990, dimulai dengan pelatihan guru-guru MIPA
(matematika dan ilmu pengetahuan alam) dalam pembuatan multimedia
pembelajaran. Kegiatan tersebut berlanjut dan berkembang hingga sekarang
dengan bentuk dan nama kegiatan yang berbeda. Selama kurun waktu tersebut
telah dihasilkan banyak
multimedia pembelajaran (bahan ajar berbasis TIK) (Wahono, 2006: 7).
Kegiatan terkait MPI berikutnya dilakukan oleh Pustekom melalui Balai
Pengembangan Multimedia/BPM di Semarang dengan mengadakan Lokakarya
Penyusunan Instrumen Standarisasi Quality Control untuk Multimedia
Pembelajaran Interaktif pada bulan Maret 2008 (Tim BPM, 2008). Karakteristik
MPI yang stand alone memudahkan user untuk membawanya kemana-mana
dalam format CD interactive for PC. Sejalan dengan berkembangnya teknologi
jaringan dan internet, maka multimedia pembelajaran berkembang tidak terbatas
pada stand alone PC, tapi juga berbasis jaringan, sehingga sumber belajar menjadi lebih kaya (Wahono, 2006: 7).

1.3 Teknologi Informasi

Turban (dalam Setiyadi, 2003: 5) mendefinisikan Teknologi Informasi (TI)
sbb.:
“Teknologi informasi sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisa, dan
menyebarkan informasi. Dalam perspektif lain, Teknologi Informasi menjadi
mungkin dalam formatnya saat ini karena difasilitasi oleh komputer yang di
dalamnya terdapat dua komponen pokok yaitu perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software). Wujud hardware berupa antara lain namun
tidak terbatas pada: personal komputer, komputer mini dan mainframe,
notebook, palmtop, printer, modem, dan lain sebagainya. Adapun software
antara lain terdiri dari kelompok: sistem operasi, data base, sistem aplikasi,
dan bahasa pemrograman (programming language). Kumpulan hardware dan
software membentuk teknologi yang digunakan sebagai penyedia layanan
kebutuhan sistem informasi, seperti misalnya: electronic data interchange,
Intenet, Intranet, Extranet, Data Mining, Workgroup computing, Decission
support system, electronic commerce, ISDN, VSAT, dan lain sebagainya.
Dengan demikian cakupan Teknologi Informasi menjadi cukup luas, tidak
hanya komputer atau Internet saja, namun termasuk juga peralatan – peralatan
elektronika digital lain yang berbasis komputasi baik yang digunakan secara
stand alone maupun terhubung ke suatu jaringan”.
Zeemry (2008: slide ke-16) mendefinisikan Teknologi Informasi (TI)
sebagai berikut:
 Pengkajian, Rancangan, Pembuatan, Implementasi, Alat Bantu atau
Manajemen Sistem Informasi berbasis Komputer, lebih difokuskan pada
aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer.
 IT berkaitan dengan hal-hal merubah, menyimpan, melindungi, memproses,
menyalurkan dan mengolah informasi secara aman.
 Dari definisi itu, dapat dibayangkan betapa luasnya cakupan dalam Teknologi informasi.

1.4 Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK sebenarnya merupakan peng-
Indonesiaan dari istilah Information Technology & Communicaton (ICT). Secara
historis istilah ICT berawal dari istilah Telematika (Telekomunikasi dan
Informatika) yang berasal dari bahasa Perancis yang muncul pada awal tahun
1970-an. Kemudian di akhir tahun 1970-an muncul dalam Bahasa Inggris sebagai Telematics. Telematika merupakan bidang ilmu yang memfokuskan pada
peningkatan interaksi di antara manusia atau proses melintas jarak dan
waktu. Pada akhirnya teknologi dan aplikasi Telematika kemudian dikenal
sebagai ICT atau TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) (Zeemry, 2008: slide
ke-46). TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and
Communication Technology) adalah gabungan dari teknologi informasi,
telekomunikasi dan jaringan sehingga manusia dapat mencari informasi dan
berkolaborasi dalam suatu kelompok melampaui batas wilayah dan waktu
(Zeemry, 2008: slide ke-47). Dalam kolaborasi ini peran komunikasi menjadi
sangat penting.

1.5 Kedudukan Multimedia Pembelajaran Interaktif dalam TIK

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa multimedia
merupakan bagian dari Teknologi Informasi karena menggunakan banyak media
(multi media) (Zeemry, 2008: slide ke-22), secara lebih luas lagi MPI merupakan
bagian dari TIK, karena memiliki ciri-ciri khusus. Berdasarkan ciri-ciri yang ada
dalam MPI maka jika didasarkan pada interaktifitas MPI digolongkan sebagai
multimedia interaktif, berdasarkan sifatnya digolongkan sebagai media
dinamis/mobil karena di dalamnya memuat data video dan animasi. Jika dikaitkan
dengan TIK maka MPI sebagai media pembelajaran berbasis multimedia yang
tidak konvensional, ditayangkan secara offline sebagai media yang stand alone (disimpulkan dari: Fairos, 2007; Harto, 2008; Wahono, 2007; Arifin, 2008).
Sistem multimedia stand alone ini berbeda dengan sistem yang non-stand
alone/berbasis jaringan. Sistem multimedia stand alone merupakan sistem
komputer multimedia yang memiliki minimal storage (harddisk, CD-ROM/DVDROM/
CD-RW/DVD-RW), alat input (keyboard, mouse, scanner, mic), dan output
(speaker, monitor, LCD Proyektor), VGA dan Soundcard. Sedangkan sistem
multimedia non-stand alone/berbasis jaringan adalah sistem yang harus
terhubung melalui jaringan yang mempunyai bandwidth yang besar.
Perbedaannya adalah adanya sharing sistem dan pengaksesan terhadap sumber
daya yang sama, contohnya: video converence dan video broadcast. Hal ini
menimbulkan permasalahan bila bandwidth kecil, maka akan terjadi kemacetan
jaringan, delay dan masalah infrastruktur yang belum siap (Rachmat dan Alphone, 2005/2006: 6)

0 komentar:

Posting Komentar